Minggu, 26 Mei 2013

Firewall Fortinet Diklaim Ampuh Tangkis Serangan Hacker


http://images.detik.com/content/2013/05/26/323/padlock4.jpg

Jakarta - Makin seringnya serangan cyber terjadi memacu para pelaku industri keamananan internet untuk berinvonasi, seperti yang dilakukan Fortinet. Konon produk terbaru mereka ini ampuh untuk menangkis serangan hacker.

Para penjahat cyber biasanya menggunakan berbagai cara untuk melakukan aksinya, namun teknik yang paling sulit dihindari adalah serangan berbasis Distributed Denial of Service Attacks (DDoS).

Jenis serangan ini biasanya dipakai untuk melumpuhkan sebuah sistem. Bahkan belum lama ini ada seorang peretas pintar yang berhasil mengacaukan jaringan internet di Eropa dengan teknik tersebut, uniknya lagi ia melakukan aksinya hanya dengan bermodal laptop dan smartphone di dalam mobil.

Melihat risiko yang begitu besar dari kasus tersebut Fortinet merasa perlu ada tindak lanjut nyata untuk mencegah aksi serupa terjadi, misalnya dengan menggelontorkan produk terbaru mereka yang diklaim bisa menangkis serangan DDOS.

FortiWeb 5, merupakan sistem operasi dengan berbagai fitur keamanan terkini, termasuk kemampuan untuk melakukan identifikasi sumber traffic dari sebuah aplikasi jaringan.

Hal ini dipercaya sangat berguna untuk membedakan antara sumber yang resmi dengan sumber yang berbahaya, sehingga para administrator bisa melakukan tindak pencegahan saat ada penjahat yang berupaya menyusup.

Selain itu FortiWeb memiliki kemampuan untuk mendeteksi keabsahan permintaan mesin pencari yang sudah dikenal, scanner, crawler, dan perangkat lainnya yang berbasis threshold.

Kemampuan ini dibuat untuk memperluas identifikasi bot dan cakupan analisa yang sebelumnya ada pada FortiGuard IP Reputation service, sistem untuk mengawasi jenis-jenis IP yang tercemar atau menunjukkan kejanggalan.

"Tidak hanya memperkenalkan perlindungan lebih cerdas terhadap 10 ancaman teratas Open Web Application Secuirty Project (OWASP), kami juga memberikan perangkat baru yang mengunggulkan mesin penyeimbang beban aplikasi untuk mendistribusikan traffic dan muatan route di seluruh penyedia jaringan," ujar John Maddison, vice president of marketing Fortinet.

Nah, berikut adalah 3 fitur kunci FortiWeb 5 yang dijanjikan bisa menangkis berbagai teknik serangan hacker. Seperti yang tertulis dalam keterangan yang diterima detikINET, Minggu (26/5/2013).

Identifikasi Mesin Pencari
Sekitar 30% lalu lintas permintaan data di aplikasi jaringan berasal dari mesin pencari seperti Google, Bing, Yahoo dan lain-lain, ditambah dengan proliferasi serangan otomatis, botnet, zombie dan serangan DDoS terencana.

Dilihat dari itu maka kebutuhan untuk dapat mengidentifikasi sumber serta tujuan beragam aplikasi tersebut menjadi sangat penting. FortiWeb 5 memiliki kemampuan tersebut sehingga perusahaan dapat melindungi dan mengoptimalisasi aplikasi jaringan mereka.

Fitur ini juga terhubung dengan lapisan identifikasi kendali bot terbaru, yang secara proaktif mengidentifikasi apakah sebuah in-bound traffic berasal dari mesin pencari resmi atau botnet, proxy anonim, sumber jahat atau serangan otomatis berskala besar.

Bot Dashboard
Sebagai pelengkap untuk lapisan kendali bot, bot dashboard baru ini akan menyediakan visualisasi bagi para administrator mengenai traffic yang menyerang aplikasi jaringan mereka sehingga dapat segera diidentifikasi apakah bot yang menyusupi aplikasi tersebut adalah mesin pencari yang dikenal atau pemindai yang berbahaya.

Real Browser Enforcement
Sebagai bentuk peningkatan perlindungan DoS pada lapisan aplikasi, FortiWeb 5 meningkatkan kemampuan respon Real Browser Enforcement agar dapat memberi validasi permintaan dengan lebih baik, memastikan keabsahan pengguna serta menyingkirkan perangkat untuk melakukan serangan DDoS secara otomatis.

Sumber: Detik.com

Bahaya Makan Gorengan Terlalu Sering Bagi Kesehatan



Bahaya Terlalu Banyak Makan Gorengan  Bagi Kesehatan -
Makanan / jajanan yang satu ini telah menjadi maskot / icon didunia kuliner atau jajanan, bisa dilihat dari banyaknya penjual yang menjajakan makanan yang satu ini yang selalu eksis berjualan gorengan hingga bertahun –tahun. Ini berarti menunjukkan bahwa banyaknya atau tingginya jumlah konsumen yang membeli gorengan setiap harinya.  Mungkin karena gorengan dianggap sebagai jajanan yang enak, murah, dan cukup mengenyangkan untuk dimakan sehingga banyak orang sering membelinya. Dan tak sedikit orang malah menjadi hobi makan gorengan. Sebenarnya kalau kita lihat bahan baku gorengan itu sendiri menyehatkan loh kawan. Seperti tempe, tahu, pisang, ubi, singkong, sayuran, dan lain – lain. Lalu kenapa dari beberapa penelitian, menunjukan bahwa gorengan kurang baik untuk kesehatan jika di konsumsi terlalu banyak dan sering. Apa penyebabnya ? mari kita ulas secara mendalam mengenai fakta gorengan.
 
Fakta Seputar Gorengan
  • Bahaya Akrilamida
    Berdasarkan penelitian yang didanai oleh Lembaga di Swedia menunjukan bahwa makanan yang banyak mengandung karbohidrat, seperti kentang, singkong dan ubi yang di proses dengan digoreng terbukti dapat merangsang pembentukan senyawa karsinogenik ( pemicu kanker ) bernama akrilamida. Sementara bahan pangan yang direbus atau dikukus ternyata hanya mengandung sedikit senyawa akrilamida, sehingga tak berbahaya bagi kesehatan. Akrilamida merupakan senyawa kimia, yang umum dipakai di laboratorium. Selain itu pada umumnya diluar negeri Akrilamida dipakai untuk mengumpulkan kotoran dalam proses permurnian air minum pada PAM.

    Akrilamida berpotensi menimbulkan tumor, merusak DNA atau materi genetik juga merusak sistem reproduksi, mengganggu tingkat kesuburan serta dapat mengakibatkan keguguran. Jadi untuk ibu hamil yang terkontaminasi akrilamida banyinya berpotensi lahir cacat.
  • Bahaya Minyak Jelantah
    Kualitas minyak jelantah menurun dari minyak goreng baru. Minyak jelantah mengeluarkan kandungan polimer yang dapat terserap dalam makanan berupa asam lemak trans. Dan dalam minyak jelantah terdapat zat radikal bebas, seperti peroksida dan epioksida yang mutagen dan karsinogen sehingga berisiko terhadap kesehatan manusia. Misalnya saja, gangguan peroksida pada minyak jelantah mengakibatkan pemansana suhu tinggi hingga menggangu kesehatam, terutama yang berhubungan dengan metabolisme kolesterol.
  • Bahaya Gorengan di Campur Dengan Plastik
    Banyak oknum-oknum tidak bertanggungjawab melakukan kecurangan dengan menggunakan plastik yang dimasukan pada minyak panas yang digunakan untuk menggoreng makanan agar gorengan terlihat lebih menarik dan lebih tahan lama. Desas-desus soal adanya jajanan gorengan berplastik mulai banyak diketahui oleh orang dari sejak lama. Temuan lapangan membuktikan jajanan gorengan berplastik ternyata bukan sekedar desas-desus. tak sedikit penjual gorengan yang menggoreng pisang, singkong, tempe atau pun bakwan tidak saja dengan minyak goreng, tapi juga kantung plastik, sedotan atau bahkan dirijen plastik. Bahan-bahan plastik ini digoreng terlebih dahulu dengan minyak panas hingga meleleh, baru kemudian produk gorengan dimasukkan. Hasilnya… gorengan menjadi renyah lebih lama dan sangat gurih. Pedagang yang menggoreng dengan resep ini mengaku mendapat konsumen lebih banyak sejak menerapkan teknik ini.
  • Bahaya Kertas Bekas Pembungkus Makanan
    Kertas bekas seperti koran, majalan atau ketas yang sudah tercampur tinta sangat berbahaya bagi tubuh manusia karena di dalam tinta terdapat timbal yang bersifat racun. ” Bila terkena panas atau minyak gorengan, tinta dapat larut dalam makanan” Ungkap M Ali Bata Harahap.
  • Bahaya Kantong Plastik Kresek Hitam Pembungkus Gorengan
    Kantong plastik kresek hitam adalah hasil dari daur ulang plastik- plastik bekas. Selain karena tidak hygienis ( kita tidak pernah tahu sebelumnya plastik- plastik bekas itu digunakan untuk membungkus apa ) kantong plastik kresek hitam bila digunakan untuk mewadahi langsung makanan akan melepaskan bahan-bahan berbahaya kedalam makanan, yang akhirnya dapat menimbulkan kanker dan kegagalan ginjal.

Nah berarti bukan pada bahan bakunya yang membuat tidak sehat, tapi disebabkan pada prosesnya, caranya, bahan menggorengnya seperti minyak, pembungkusnya dan ulah penjual itu sendiri yang tidak bertanggung jawab dengan menambahkan plastik untuk menggoreng gorengan. Lalu apa aja efek yang ditimbulkan jika kita terlalu banyak dan sering mengkonsumsi gorengan ?

Bahaya Mengkonsumsi Gorengan Bagi Kesehatan
  • Picu Kanker Usus Besar
    Salah satu penyebab terjadinya kanker usus besar (kanker kolon) adalah akibat pola makan yang salah. Ternyata sering mengonsumsi gorengan dan juga daging merah bisa memicu terjadinya kanker usus besar. Dr Aru menuturkan dalam membuat gorengan biasanya menggunakan minyak yang sudah dipakai berulang-ulang sehingga mengandung racun dan juga radikal bebas. Selain itu minyak sendiri juga bisa memicu terbentuknya asam empedu di dalam usus, asam empedu ini bisa mengiritasi usus.
  • Menyebabkan Nyeri Dada
    Nyeri dada atau heartburn merupakan sensasi terbakar pada dada yang sering menjadi parah pada saat mengambil posisi berbaring atau membungkuk. Heartburn disebabkan oleh bergeraknya asam lambung ke dalam esofagus (saluran makanan yang mengalirkan makanan dari mulut ke lambung). Cara terbaik menghindari masalah tersebut dengan mengurangi asupan gorengan dan ganti dengan masakan yang dikukus atau direbus.

  • Picu Tukak Lambung ( Ulcer )
    Tukak lambung merupakan luka yang terjadi di sekitar bagian dalam lambung atau usus yang menyebabkan rasa nyeri pada sistem pencernaan. Penyakit ini disebabkan bakteri yang disebut Pylori. Gorengan menyebabkan keasaman dan ulkus di perut Anda. Jadi, menghindari konsumsi junk food dapat mengurangi masalah perut.
  • Gangguan Pencernaan
    Merasa tidak nyaman di perut merupakan gejala dari adanya gangguan di pencernaan. Walaupun gangguan perut ini bukan masalah kesehatan yang sangat serius, tetapi sangat umum dialami banyak orang. Gangguan pencernaan terjadi karena makanan berlemak yang sangat asam dan berat pada perut. Jika Anda mengunyah makanan dengan baik, maka menjadi mudah dicerna dan dapat mengurangi masalah perut Anda.
Oke. Semoga setelah membaca artikel ini, sahabat pembaca jadi lebih bijak dalam memakan makanan yang baik untuk kesehatan. Jangan sampai hanya karena kenikmatan sesaat membuat kesehatan anda terganggu. Karena Kesehatan itu tak ternilai.
 
Sumber:  http://permathic.blogspot.com/2013/05/bahaya-makan-gorengan-terlalu-sering.html

Inilah Bahaya Begadang Bagi Wanita

Inilah Bahaya Begadang Bagi Wanita - Pola tidur yang tidak teratur tak cuma meningkatkan risiko penyakit kronis, tetapi juga mempengaruhi kesuburan. Perempuan yang sering bergadang misalnya, cenderung lebih susah punya anak dibandingkan jika pola tidurnya selalu teratur.

Dugaan ini didasarkan pada teori yang mengatakan bahwa makhluk hidup, khususnya mamalia dan tumbuhan punya jam biologis yang disebut siklus sirkardian. Siklus ini mengatur berbagai fungsi organ di dalam tubuh, termasuk di antaranya sistem reproduksi.

Ketika seseorang sering bergadang atau jarang tidur, siklus ini mengalami gangguan. Salah satu dampak yang bisa diamati pada sistem perempuan adalah siklus menstruasi yang menjadi tidak teratur, yang berarti juga berpengaruh terhadap masa suburnya.

Untuk membuktikan teori ini, para peneliti dari Northwestern University lantas melakukan sebuah sksperimen pada tikus betina. Setelah dibuahi para pejantan, 18 ekor tikus ditempatkan dalam kandang yang lampunya selalu menyala dan 18 lainnya di kandang yang gelap.

Dalam beberapa hari berikutnya, hanya 50 persen tikus dari kelompok pertama yang melahirkan anak tikus sementara pada kelompok kedua malah cuma 20 persen. Perbedaannya tampak cukup mencolok dibandingkan pada kelompok kontrol, yang angka kelahirannya mencapai 90 persen.

"Saya pikir ide yang sangat menarik dalam penelitian ini adalah bahwa jam biologis pada indung telur memegang peran penting dalam proses terjadinya kehamilan," kata Keith Summa yang memimpin penelitian ini, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (29/5/2012).

Meski demikian tidak semua ahli sepakat dengan hasil penelitian ini, termasuk Dr Neil Goodman, seorang pakar endokrinologi dari Boston. Meski terbukti pada tikus, ia meragukan hal yang sama berlaku pada manusia karena menurutnya hewan uji yang paling memiliki kemiripan sistem reproduksi dengan manusia bukanlah tikus melainkan kera.

Hubungan antara pola tidur dengan sistem reproduksi khususnya pada perempuan sebenarnya sudah pernah diteliti sebelumnya. Salah satunya membuktikan bahwa para perawat yang sering masuk malam cenderung memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur.

Masih pada hobby untuk begadang?

sumber:http://rindayalun.blogspot.com/2012/05/bahaya-begadang-untuk-para-wanita.html

Senin, 20 Mei 2013

Penggajian Karyawan menggunakan Listview

TUGAS BAHASA PEMROGRAMAN


Tampilan Desain







Listing Program


Public Class Form1
    Sub BuatTabel()
        Lv.Columns.Add("NIK", 100, HorizontalAlignment.Center)
        Lv.Columns.Add("Nama", 100, HorizontalAlignment.Left)
        Lv.Columns.Add("Jabatan", 100, HorizontalAlignment.Center)
        Lv.Columns.Add("Gaji", 100, HorizontalAlignment.Center)
        Lv.Columns.Add("Status", 100, HorizontalAlignment.Center)
        Lv.Columns.Add("Tunj.Keluarga", 100, HorizontalAlignment.Center)
        Lv.Columns.Add("Pajak", 100, HorizontalAlignment.Center)
        Lv.Columns.Add("Total Gaji", 100, HorizontalAlignment.Center)
        Lv.View = View.Details
        Lv.GridLines = True
        Lv.FullRowSelect = True
    End Sub
    Sub IsiTabel()
        Dim lst As New ListViewItem
        lst.Text = Nik.Text
        lst.SubItems.Add(nama.Text)
        lst.SubItems.Add(jab.Text)
        lst.SubItems.Add(gaji.Text)
        lst.SubItems.Add(stt.Text)
        lst.SubItems.Add(tunj.Text)
        lst.SubItems.Add(pajak.Text)
        lst.SubItems.Add(total.Text)
        Lv.Items.Add(lst)
    End Sub
    Private Sub Form1_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load
        Nik.Items.Add("001")
        Nik.Items.Add("002")
        Nik.Items.Add("003")
        jab.Items.Add("Mandor")
        jab.Items.Add("Kepala bagian")
        jab.Items.Add("staf")
        stt.Items.Add("Menikah")
        stt.Items.Add("Belum Menikah")

        BuatTabel()
    End Sub

    Private Sub Nik_SelectedIndexChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Nik.SelectedIndexChanged
        Select Case Nik.Text
            Case "001" : nama.Text = "oncom"
            Case "002" : nama.Text = "Udin"
            Case "003" : nama.Text = "ujang"
        End Select
    End Sub

    Private Sub jab_SelectedIndexChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles jab.SelectedIndexChanged
        Select Case jab.Text
            Case "Mandor" : gaji.Text = 1750000
            Case "Kepala bagian" : gaji.Text = 2500000
            Case "staf" : gaji.Text = 1250000
        End Select
        pajak.Text = 0.15 * gaji.Text
    End Sub

    Private Sub stt_SelectedIndexChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles stt.SelectedIndexChanged
        Select Case stt.Text
            Case "Menikah" : tunj.Text = 0.15 * gaji.Text
            Case "Belum Menikah" : tunj.Text = 0
        End Select
    End Sub
    Private Sub proses_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles proses.Click
        total.Text = Val(gaji.Text) + Val(tunj.Text) - Val(pajak.Text)
    End Sub

    Private Sub keluar_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles keluar.Click
        End

    End Sub

    Private Sub hapus_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles hapus.Click
        Lv.Items.Clear()
    End Sub

    Private Sub hapus1_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles hapus1.Click
        Lv.Items.Remove(Lv.SelectedItems(0))
    End Sub

    Private Sub simpan_Click(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles simpan.Click
        IsiTabel()
        Nik.Text = ""
        nama.Text = ""
        jab.Text = ""
        stt.Text = ""
        pajak.Text = ""
        tunj.Text = ""
        gaji.Text = ""
        total.Text = ""
    End Sub

    Private Sub Lv_SelectedIndexChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles Lv.SelectedIndexChanged

    End Sub
End Class

Tampilan Program
 

Program dijalankan
 

Data disimpan di listview

Template by:
Free Blog Templates